dreams ...

jika ingin mengenai sasaran, kita harus menembak sedikit di atas sasaran

karena setiap bahan yang meluncur akan merasakan gravitasi bumi

_ Henry Wodsworth Longfellou_

Aku menyukai kata-kata ini. Henry Wodsworth meminta kita untuk jangan takut bermimpi besar, karena … jika mimpi itu meleset maka tidak akan jatuh terlalu jauh dari sasaran kita.

Begitu pula aku, aku punya banyak mimpi… mimpi yang sering kujadikan dongeng sebelum tidur. Namun mimpi itu hanya kutulis dalam angan dan ingatanku. Hingga pada suatu hari … aku bersekolah di sebuah SMA dengan nama SMAIT Nur Hidayah.

Sekolah ini bagiku adalah pejuang mimpiku. Di sekolah ini aku menemukan sosok yang terus mendorong siswanya untuk terus bermimpi besar. Ya, beliau adalah guruku. Ustad Ihsan Fauzi..

Beberapa hari yang lalu, beliau membagi inspirasinya kepada kami, murid-muridnya.

Sebuah film tentang jejak-jejak mimpi seorang mahasiswa IPB yang satu persatu menjadi nyata. Karena apa? Karena ia tidak menuliskannya di dalam angan, tapi ia coretkan mimpi-mimpinya dia atas kertas. 100 targetnya ia tulis dan ia pajang dikamarnya.

Meski banyak yang menertawakannya, meski banyak yang mencemoohnya.

Dari film ini kami diminta untuk menulis 100 mimpi kami di atas kertas. Dan aku benar-benar menuliskannya. Aku menulisnya mengikuti jejak mas Danang, sang pembuat jejak-jejak mimpi itu. Karna ku berharap… mimpi-mimpi itu dapat kuraih.

Di satu sisi, ada sesuatu yang masih mengganjal pikiranku. Apakah mimpi itu akan terwujud? Sebagian mungkin iya, namun aku ragu dengan sebagian yang lain.

Di kertas target ku, aku menuliskan ingin menjadi seorang backpacker. Dan aku ragu ini akan menjadi nyata. Alasanku adalah aku seorang wanita. Dan aku tak yakin keluargaku kan mengijinkanku untuk mengejar mimpiku.

Biarpun begitu, aku percaya aka sugesti mimpi. Pernah suatu ketika aku dan dua orang temanku mengikuti LJPS. Saat kami hendak memulai, kami mengatakan : “masuk semifinal aja udah alhamdulillah banget.” dan itu benar-benar terjadi, kami masuk ke semifinal… tapi hanya sampai disitu. Kami berhenti di semifinal.

Di lomba itu kami memang berharap menjadi juara, tapi… seberapapun indahnya rencana kita, jauh lebih indah rencana Allah untuk kita. Dari sini dapat dipetik sebuah pelajaran, jika kita hendak bermimpi… bermimpilah setinggi mungkin.

Dunia akan menepi dan mengizinkan masuk siapapun yang sudah tau kemana ia menuju

_David Starr Jordan_

Lihatlah aku… saat ini aku baru menuliskan mimpi itu.. tapi aku akan berusaha untuk mewujudkannya. Karena aku punya mimpi. Karena aku punya tujuan. Dan dunia akan menepi untuk mereka yang sudah tau kemana ia menuju. Amiin !!!

Tx to : Mas Danag dengan jejak-jejak mimpinya

Ustad Ihsan yang memperkenalkan kami pada mengejar mimpi

Karena merekalah saat ini aku berani bermimpi…

Buat teman-teman seperjuanganku… yang sedang mengejar mimpinya seperti aku…

Bersama kita tunujukan pada dunia, kita adalah pejuang mimpi… kita akan memulai menapaki mimpi-mimpi kita… hingga mimpi-mimpi itu terwujud!!

Ingatkan aku jika suatu ketika aku futur…